“Seribu Keburukan Dan Seribu Kebaikan”

Share ke

INN | JAKARTA – Ada seribu keburukan Polisi jika anda menghitungnya satu per satu, tetapi juga ada seribu kebaikan Polisi jika anda jujur menghitungnya.

Menyandingkan satu kesalahan dengan anggapan ada seribu kesalahan lain, sangat mudah menjadi bahan bakar kebencian, inilah logika “PERSEPSI” yang kerap dilekatkan kepada orang yang secara Hukum dinyatakan bersalah.

Tak sedikit mantan narapidana harus menelan ludah, bahwa tantangan hidup terberat justru bukan saat menjalani hukuman, tetapi justru setelah kembali ke Masyarakat, “PERSEPSI” bahwa selain kesalahan yang dipidanakan itu, si anu mungkin berbahaya juga jika begini begitu “ORANG PER ORANG MEMBUAT LOGIKA YANG MIRIP” mantan narapidana mungkin melakukan perbuatan jahat lainnya.

Padahal, esensi dari hukum hingga terpidana masuk lembaga pemasyarakatan ialah agar ia direhabilitasi keteraturan sosialnya.

Sayangnya, logika serupa itu justru meluas dari potongan ceramah dan omongan dari orang-orang Hebat yang luar biasa.

Saya tidak habis pikir, mengapa logika kebencian diutarakan, sebagai manusia yang tidak luput dari kekurangan, “KITA” semua harus memiliki dedikasi pemikiran secara objektif, tidak subyektif dengan dasar yang bisa digeneralisasi untuk semua sehingga berdampak luas.

Aneh jika perkataan kebencian justru membakar kebencian orang lainnya terhadap sesuatu dengan mengata-ngatai masalah yang merupakan kesalahan individu yang sudah berproses.

Banyak korban sudah berjatuhan, banyak keluarga juga menangis, banyak juga cita-cita yang terkubur, banyak anak yang kehilangan kebanggaan, semua sudah berkorban luar biasa.

Tidak ada urusannya jika semua tetap bekerja untuk Masyarakat karena masih banyak tugas lainnya menanti kedepan.

Masih banyak harapan yang harus diraih semua orang kedepan.

(Sumber : Kutipan Dari Spripim Kapolri)