INN | MEDAN – Dandim 0203/Langkat Letkol Inf Syamsul Alam SE di dampingi Pabung dan Pasiter Dim 0203/Langkat menghadiri kegiatan Komsos Cegah Tangkal Radikalisme dan Terorisme Kodam I/BB yang dilaksanakan di Balai Prajurit Kodam I/BB. Makodam I/BB, Jln Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Rabu (14/8/2019).
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut Kasdam I/BB diwakili oleh Aster Kasdam I/BB (Kolonel Inf Luhut Marpaung, S. IP), Gubernur Sumut diwakili oleh Ka. Kesbangpol Provsu (Bpk Antoni Siahaan, S.E), Dandim 0203/Langkat diwakili oleh Pabung Dim 0203/Langkat Mayor Inf Bambang Irawan, Para perwakilan Dosen se Sumut, Para Pasiter Kodim jajaran Kodam I/BB, Para Komponen Bangsa Kota Medan, Para perwakilan Mahasiswa se Sumut. Ketua PD II FKPPI Sumut, Ketua DPD Hipakad Sumut, Ketua PPAD Sumut serta para tokoh agama serta tokoh organisasi pemuda dan kemasyarakatan.
Untuk menangkal paham radikalisme dan separatisme tumbuh dan berkembang di Indonesia, maka diperlukan strategi nasional untuk memantapkan Pancasila sebagai Way of Life Bangsa Indonesia.
Demikian disampaikan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI MS Fadhilah yang diwakili Aster Kasdam I/BB, Kolonel Inf Parluhutan Marpaung, SIP, saat membuka kegiatan Binkomsos (Pembinaan Komunikasi Sosial) Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme di Gedung Balai Prajurit Makodam I/BB.
Dalam sambutan tertulis Pangdam I/BB yang dibacakan Aster Kasdam I/BB, terlebih dulu disampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan di Makodam I/BB.
“Acara ini diselenggarakan dengan maksud untuk memberikan pemahaman tentang arti pentingnya bahaya Radikalisme dan Separatisme bagi semua komponen bangsa,” jelas Pangdam I/BB.
Di samping itu, kegiatan ini sekaligus untuk memelihara dan mempererat silaturahim antara Kodam I/Bukit Barisan dengan seluruh komponen masyarakat, sehingga akan terwujud kerja sama antara Kodam I/Bukit Barisan dengan segenap komponen bangsa dalam memahami setiap permasalahan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat, khususnya wilayah Kodam I/Bukit Barisan.
Indonesia saat ini berada di tengah-tengah pertarungan ideologi yang memengaruhi cara pandang, yakni ideologi radikal yang membawa semangat Pan-Islamisme, dan Ideologi Komunis yang berupaya memengaruhi kebijakan negara terhadap kelompok proletar, dan kebijakan ultra nasionalisme Amerika Serikat untuk mendorong imperialisme dan dominasi Amerika Serikat di dunia.
“Bagi Bangsa Indonesia yang majemuk dengan berbagai suku bangsa dan bahasa, situasi ini tentu mengancam Kebhinnekaan yang menjadi ruh kita sebagai sebuah bangsa dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” tegas Pangdam I/BB.
Pangdam I/BB menjelaskan, Pancasila sebagai ideologi perekat Bangsa Indonesia yang selama ini telah mempersatukan Kebhinekaan Indonesia, mendapatkan ujian berat berupa gempuran dari ideologi-ideologi luar.(red/penrem 022/PT)